MAKALAH
Memilih dan
menentukan
Judul
Karya Ilmiah
Diajukan
untuk memenuhi tugas kelompok
Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Pembimbing
Dra.
Hj. Sri Ismayawati, M.Pd
Disusun
Oleh :
Ø Dewi Ratna sari
Ø Ilin Indah Pornamasari
Ø Luthfiatul Muthoharoh
Ø Thoifatun Nairuhah
SEMESTER 1A
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL
WUTSQO - JOMBANG
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Berangkat dari judul yang ditentukan
pembimbing, yakni “Memilih dan Menentukan Judul Karya Ilmiah”, harapan kami
semoga makalah yang sangat sederhana ini dapat memberikan manfaat dan tambahan
terhadap penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Kami menyadari bahwa kekurangan
tentu masih banyak dalam penulisan makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak kami harapkan.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Topik dan Judul 2
B. Memilih Topik dan Judul 2
C. Ciri-ciri Judul yang Baik 5
BAB
III KESIMPULAN
A. Pengertian Topik dan Judul 7
B. Memilih Topik dan Judul 7
C. Ciri-ciri Judul yang Baik 7
DAFTAR
PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karya yang mengungkapkan hasil
pengamatan, penelitian atau peninjauan terhadap sesuatu. Karya ini disusun
menurut metode atau sistematika tertentu dan isi serta kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Penulisan karya ilmiah menuntut beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi. Persyaratan ini menyangkut isi, teknik bahasa dan penyajian. Di
antara teknik penyajian karya ilmiah adalah memilih dan menetukan judul. Kadang
kala penulis belum bisa membedakan antara topik dan judul.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, timbul
berbagai masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian topik dan judul?
2. Bagaimana cara memilih topik dan judul?
3. Apa saja ciri-ciri judul yang baik?
C.
Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan rumusan masalah di atas adalah ;
1. Untuk mengetahui pengertian topik dan judul
2. Untuk mengetahui cara memilih topik dan judul
3. Untuk mengetahui ciri-ciri judul yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Topik dan Judul
Yang
dimaksud dengan topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang
akan digarap. Pemilihan topik dilakukan sebelum judul. Sedangkan judul adalah
nama, titel atau semacam label untuk suatu karangan.
Pernyataan
topik mungkin saja sama dengan judul, tetapi juga tidak. Dalam karangan fiktif
(rekaan) kerap kali judul karangan tidak menunjukkan topik. Roman ‘Layar
terkembang’ misalnya, tidak mebicarakan layar dalam ari sebenarnya. Demikian
juga novel ‘Kabut Sutra ungu’, sama sekali tidak membahas kabut ataupun sutra
dalam arti sebenarnya.
B.
Memilih Topik dan Judul
Kegiatan
yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialah menentukan
topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang harus dibahas dalam
tulisan. Kadang-kadang topik karangan ditentukan. Dalam hal ini tidak perlu
bersusah payah memikirkan topik yang akan digarap, akan tetapi dalam memilih
topik perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu :
1. Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas. Ada
manfaatnya mengandung pengertian bahwa bahasan tentang topik itu akan
memberikan sumbangan kepada ilmu atau profesi yang ditekuni, atau
sekurang-kurangnya berguna bagi pengembanganilmu yang dimiliki. Layak dibahas
berarti topik itu memang diperlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang
ditekuni.
Topik mengenai jumlah provinsi di Indonesia contoh topik yang tdak layak
dan tidak memerlukan pembahasan apa-apa. Demikian juga topik seperti “Hari
Lahir para Pengarang Indonesia”, Bukanlah topik yang layak untuk dibahas.
Bandingkan dengan topik berikut, “Perkembangan Perbendaharaan Kata Anak-anak
Balita”, “Usaha untuk Menolong Anak-anak yang Kesulitan Membaca”, Pelestarian Sumber
Daya Perairan, dan sebagainya.
Topik yang terakhir merupakan topik yang sulit untuk dibahas. Tentu saja
hal ini tidak berarti bahwa topik yang layak adalah topik yang sulit. Banyak
topik sederhana mengenai hal-hal di lingkungan kita yang layak dan ada gunanya
untuk dibahas, misalnya topik-topik sehubungan “Kebiasaan Membaca”, “Pemakaian
Pupuk Buatan” merupakan topik yang tidak terlalu sulit untuk dibahas.
2. Topik itu cukup menarik,terutama bagi penulis. Hal ini
perlu diperhatikan. Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan
kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk
membacanya.
3. Topik itu dikenal baik. Agar dapat menulis dengan baik
tentang suatu topik, kita harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
topik itu. Apabila kita ingin menulis tentang kenakalan remaja, maka
pengetahuan tentang kenakalan remaja harus kita kuasai. Kita harus dapat
menjelaskan apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja, contoh-contoh kenakalan
remaja, teori-teori yang berhubungan, penyebab-penyebabnya, car mengatasinya
dan sebagainya, sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Pengetahuan tentang hal
di atas harus dicari dan dikumpulkan. Pengetahuan berupa fakta dapat diperoleh
dari pengamatan di lapangan atau sumber informasi lain, sedangkan yang berupa
teori dapat diperoleh dari buku-buku.
4. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai.
Hal ini erat hubungannya dengan butir 3). Bagaimana mungkin kita menulis
tentang suatu karangan tentang suatu topik yang bahannya tidak ada atau sangat
sulit diperoleh? Apalagi yang akan ditulis adalah Karya Ilmiah. Mungkinkah
ditulis karya ilmiah tentang perubahan iklim di planet Yupiter atau tentang
suatu peristiwa tadi malam di salah satu negara Afrika selatan?
5. Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
Topik yang terlalu luas seperti bank, pendidikan di Indonesia, lalu lintas dan
seni rupa tidak memberi kesempatan pada kita untuk membahasnya secara mendalam.
Topik seperti ini hanya bisa dibahas secara garis besar. Apalagi jika panjang karangan
dibatasi. Sebaliknya di dalam karangan ilmiah, jika topik terlalu sempit, maka
sifatnya menjadi terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasikan, sehingga tidak
banyak gunanya bagi perkembangan bidang ilmu, kecuali jika yang ditulis berupa
studi kasus. Contoh topik yang terlalu sulit misalnya “Kesulitan Membaca yang
Dialami Tunasiswa Kelas II Cibadak”.
l Pembatasan
Topik
Setelah kita
berhasil memilih topik yang memenuhi persyaratan, maka langkah yang harus
dilakukan adalah membatasi topik tersebut. Dalam hal ini tentu saja dapat
dipikrkan secara langsung topik yang cukup terbatas untuk dibahas, misalnya
“Cara Belajar Mahasiswa Universitas Terbuka”, “Penghijauan untuk Mengurangi
Polusi di Kota- kota Besar dan sebagainya. Sebenarnya proses pembahasan itu dapat
dipermudah dengan cara membuat diagram jam atau diagram pohon.
l Menetukan
Judul
Dalam karangan formal atau karangan
ilmiah, judul karangan harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul
tersebut harus dipikirkan secara sungguh-sungguh mengingat beberapa
persyaratan, antara lain :
1. Harus
sesuai dengan isi karangan beserta jangkauannya.
2. Judul
sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase. Judul sebaiknya dinyatakan dalam frase
benda dan bukan dalam bentuk kalimat. Judul “Pembudidayaan Kerang Mutiara di
Maluku Selatan” berbentuk frase. Judul itu akan menjadi kalimat bila diubah
menjadi “Kerang Mutiara di Maluku Selatan Perlu Dibudidayakan.
3. Selanjutnya,
judul karangan diusahakan sesingkat mungkin. Misalnya “Cara untuk
Membudidayakan Kekayaan Lautan yang Berupa Kerang Mutiara di Maluku Selatan”
dapat disingkat dalam bentuk frase menjadi “Pembudidayaan Kerang Mutiara di
Maluku Selatan”.
4. Judul
harus dinyatakan secara jelas; artinya judul itu tidak dinyatakan dalam kata
kiasan atau tidak mengandung kata yang ganda. Misalnya judul “Menjelajahi
Neraka Dunia” tidak dapat digunakan dalam karya ilmiah yang mema parkan hasil pengamatan.
C.
Ciri-ciri
Judul yang Baik
Di antara ciri-ciri judul yang baik
adalah :
Ø Atraktif
Sebelum seseorang membaca suatu
karangan, terlebih dahulu ia membaca judul. Kata-kata yang dikandung harus
memancing orang yang membaca. Pada judul inilah minat pembaca berkembang untuk
mengetahti isi yang hendak disampaikan pengarang/ penulis.
Ø Tepat
Judul itu harus tepat, langrung pada
sasaran. Dengan membacanya, pembaca menngetahui maksud pengarang/ penulis.
Ø Ringkasan
Judul yang ringkas tidak memenatkan
pikiran.
Ketiga hal tersebut dapat dikuasai
seseorang penulis/ pengarang jika ia membiasakan diri membaca tulisan orang
lain.
Di
bawah ini beberapa contoh judul karya ilmiah :
u Peran
Pelajar dalam Pembanguna Lingkungan
u Infra
Merah bagi Tubuh Manusia
u Sejarah
dan Cara Kerja Satelit
u Peranan
Masjid Istiqlal sebagai Sarana Dakwah
u Pemanfaatan
Kereta Api untuk Kereta Uap
u Pemanfaatan
Filtrasi dalam encegah Polusi
u dan
sebagainya
BAB
III
KESIMPULAN
A. Pengertian Topik dan Judul
Topik
adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan digarap.
Sedangkan judul adalahnama, titel, atau semacam label karangan.
B.
Memilih Topik dan Judul
a) Memilih
Topik
1. Ada
manfaatnya dan layak untuk dibahas
2. Menarik
3. Dikenal
baik oleh penulis
4. Bahan
yang diperlukan cukup dan memadai
5. Tidak
terlalu luas dan tidak terlalu sempit
b)
Menentukan judul
1. Sesuai
dengan topik isi karangan
2. Dinyatakan
dalam bentuk frase
3. Diusahakan
sesingkat mungkin
4. Dinyatakan
secara jelas
C.
Ciri-ciri
Judul yang Baik
1. Atraktif
2. Tepat
3. Ringkas
DAFTAR
PUSTAKA
Alkhaidah
S, G Arsjad dan Sakura H Ridwan. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
Tim
Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Z.
K. Jingga. 2009. Bagaimana Menulis Berita?. Bandung : PT Puri Pustaka
Tim
Edukatif. 2008. Siap Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
Dawud,
Nurhadi, Yuni Pratiwi dan Abdul Rani. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA Kelas XI. Jakarta
: Erlangga
^_^
BalasHapus